AD (728x60)

Kamis, 17 Maret 2016

Gross Domestic Product Analysis (PDB)

Share & Comment

Memang benar belajar ekonomi pasti cenderung kepada data. Semua buku ekonomi tidak jauh membahas tabel yang berisi data.

Melalui data, kamu bisa bercerita layaknya orang menggosipkan orang lain. Tapi untuk menceritakan suatu data, kamu harus tahu sejarah, politik, atau yang berkaitan dengan data tersebut.

Juga melalui data, bisa dijadikan bahan untuk membandingkan antara era pemerintahan yang satu dengan yang lain, seperti ingin membandingkan perekonomian era Bapak Soeharto dengan Bapak Jokowi, yang saat ini sedang berlangsung.

Dapat dikatakan bahwa data merupakan kunci untuk menganalisa apakah perekonomian suatu Negara berkembang naik atau berkembang turun dari tahun ke tahun (yoy) atau berdasarkan kuartal per kuartal (qoq).

Salah satunya adalah data PDB Indonesia atau Indonesian Gross Domestic Product. Data ini menjadi acuan atau target untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan Indonesia.

  • Download Data PDB Indonesia di sini
Terdapat 9 sektor pada data PDB, yaitu :
  1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
  2. Pertambangan dan Penggalian
  3. Industri Pengolahan
  4. Listrik, Gas, dan Air Bersih (Pengadaan)
  5. Konstruksi atau Bangunan
  6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
  7. Pengangkutan dan Komunikasi (Informasi dan Komunikasi)
  8. Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan
  9. Jasa-jasa termasuk jasa pemerintahan
Penganalisaan bisa berdasarkan tahunan, kuartalan atau berdasarkan share (persentase) dari masing-masing sektor.

Misal: persentase sektor pertanian pada dari 1990 hingga 2001 adalah sebesar 20,8% hingga 24,3% (asumsi meningkat terus) dan persentase ini lebih besar daripada sektor yang lainnya. Ini mengindikasi bahwa sektor pertanian merupakan yang paling banyak berkontribusi untuk Negara Indonesia. Kesimpulan, Negara Indonesia adalah Negara Agraris.
Tags: , ,

Written by

Seorang introvert yang gemar utak-atik template blog.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Popular Content

Salah dalam pengaturan waktu adalah salah dalam berperilaku. -Rilla Gantino
Lebih baik tinggi Emosional Quotient daripada tinggi Intellegent Quotient. -Peneliti

My Galery

1468583443947 20160727093050 (2) IMG_20160110_191716 1468583441941 Doni IMG_20160110_185117 IMG_20160110_191655 IMG-20160207-WA0027 instantdeploy - Copy DSC_0608

Why is very Important EQ than IQ?

Dalam dunia kerja, perilaku pekerja menentukan nilai perusahaan. EQ besar cenderung mempunyai sikap kerja sama yang tinggi. Selaras dengan penelitian yang menyatakan bahwa Emosional Quotient lebih penting daripada Intellegent Quotient. -Peneliti
Copyright © Doc. Important | Designed by Templateism.com