AD (728x60)

Jumat, 29 Juli 2016

Cara Mengolah Data Dengan SPSS

Share & Comment
Banyak software yang akan membantu kita dalam meneliti suatu objek. Salah satunya adalah SPSS (Statistical Package for Social Science). Namun, software EViews adalah yang lebih lengkap dibanding SPSS.

Namun penulis hanya menyediakan program SPSS, sedangkan program EViews dapat kalian temukan dengan bebas di mesin penelusuran (Google). Kalian dapat mendownload program SPSS v.21 di link berikut ini.
Download SPSS v.21


Setelah satu tahun kemudian kita tidak bertemu dengan software SPSS lagi, karenanya kita menjadi lupa bagaimana tahapan-tahapan dalam menghasilkan output analisis. Nah, berkaitan dengan itu, saya dan kalian akan mengetahui kembali tahapan-tahapan dalam menghasilkan output analisis.

Tujuan : Menghasilkan output analisis

 

Karena variabel bebas lebih dari satu, maka model regresi yang akan dibuat adalah regresi linier majemuk. Variabel bebas adalah EPS, ROE, PM, dan ROA. Sedangkan variabel terikat adalah Return.
  1. Unduh bahan.
  2. Buka software SPSS (bila ada pemberitahuan, abaikan saja)
  3. Pilih kolom 'Variable View' (Panah Merah)
  4. Tuliskan nama Return, EPS, ROE, PM, dan ROA di kolom 'Variable View'.
  5. Pada langkah ke-4, perhatikan Type dan Decimals.
    Karena data Rasio Keuangan 39 Emiten menggunakan angka 2 desimal, maka pada bagian Decimals diubah menjadi angka 2.
  6. Pilih kolom 'Data View' (di samping kolom Variable View).
  7. Masukkan data berdasarkan file yang sudah diunduh tadi, sehingga menjadi seperti gambar.
  8. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada regresi linier majemuk yaitu :
    • Klik 'Analyze', 'Regression', 'Linear'.
    • Setelah muncul dialogue box, masukkan variabel terikat pada kotak 'Dependent' dan variabel bebas pada kota 'Independent'
    • Selanjutnya, klik 'Statistics' dan beri centang sesuai dengan gambar
    • Setelah fasilitas Statistics selesai, kemudian pilih 'Plots'
      1. Untuk melihat kelayakan model, masukkan SDRESID ke kotak 'Y' dan ZPRED ke kotak 'X'. Selanjutnya klik 'Next', karena akan dibuat plot yang lain.
      2. Untuk melihat homokedastisitas, masukkan ZRESID ke kotak 'Y' dan ZPRED ke kotak 'X'.
      3. Untuk melihat normalitas, beri centang pada 'Histogram' atau 'Normal Probability Plot', atau kedua-duanya juga bisa. Tujuannya sama yaitu untuk menentukan apakah residual dari model yang didapat mempunyai distribusi normal atau tidak.
    • Kemudian klik 'OK' pada Linear Regression agar output dapat keluar.
Output analisis akan keluar seperti file : Output

Bila hasil output yang anda dapatkan sama dengan file Output, maka anda sudah mahir dalam menghasilkan output analisis.

Tags: ,

Written by

Seorang introvert yang gemar utak-atik template blog.

89 komentar:

  1. Mantap artikelnya, kebetulan di jurusan saya, Sastra Indonesia, SPSS ini ternyata juga bisa dipakai buat penelitian sosiolinguistik.

    BalasHapus
  2. Mantap!. Lanjutkan broo. Ohya, saran saya kalau berfokus ke ekonometrika, ente coba baca buku Ekonometrika. Check it out! http://docimportant.blogspot.co.id/2016/07/penelitian-buku-ini-harus-kamu-miliki.html

    BalasHapus
  3. Tapi sebelum menggunakan software Eviews, lebih baik cari tahu dulu teori mengenai software tersebut. Happy Work, gan!.

    BalasHapus
  4. untuk memasukkan data rasio keuangan selama 5 tahun gimana yah untuk diolah spss?bentuk format excelnya?

    BalasHapus
  5. Betul, kita buatkan dalam bentuk excel dulu agar nantinya tinggal copy paste ke dalam program.

    BalasHapus
  6. Gimana ya klo mau olah data keuangan bursa efek selama 4 tahun dgn sampel 10 perusahaan? Format excelny bagaimana ? Tolong bantuannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hal itu bernama data panel, yaitu gabungan data time series dan data cross section..
      Untuk tabulasi datanya begini (DALAM EXCEL).

      A B C(VARIABEL) DST
      TLKM 2013
      TLKM 2014
      TLKM 2015
      TLKM 2016
      UNVR 2013
      UNVR 2014
      UNVR 2015
      UNVR 2016

      Hapus
    2. Baris A untuk nama perusahaan, B untuk tahun, C dan seterusnya untuk variabel

      Hapus
    3. Ohya, saran saya pelajari buku Ekonometrika karangan Agus Widarjono mengenai konsep ekonometrika beserta jenis-jenis data. Juga pelajari buku Ekonometrika karangan Suliyanto mengenai prosedur melakukan olah data termasuk bagaimana melakukan uji asumsi klasik, beragam metodenya, serta uji regresi baik data berbasis time series, cross section, atau data panel.

      Hapus
  7. Bagaimna caranya mengolahdata uji beda dengn menggunkan rasio keuangan perbankan selama 3 tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, coba lebih spesifik lagi maksud dari data uji beda?

      Hapus
  8. bagaimana mengolah data kalau X1 itu dalam rupiah sedangkan Y dalam rasio itu gimana ya ? mohon bantuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak masalah. Tetap lanjutkan. Hanya saja penjelasan di interpretasi modelnya yang berbeda. Misal, jika EPS dalam bentuk rupiah maka dalam interpretasi modelnya adalah bersatuan rupiah. Jika ROA dalam bentuk rasio maka dalam interpretasi modelnya adalah bersatuan persentase.

      Regard,
      Ramdoni Doni (Owner iTren at https://ikutipaytren.blogspot.co.id)

      Hapus
  9. Maaf mau tanya, jika datanya sebanyak 5 tahun dengan 5 variabel independen untuk input datanya ke spss bagaimana ya? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Input data ke dalam SPSS tergantung dari tipe data kita, apakah data panel, data time series, atau data cross section. Masing-masing tipe tersebut memiliki tabulasi data sendiri-sendiri.

      Apabila objek penelitianmu lebih dari 1 sampel perusahaan, maka tipe datamu disebut data panel. Disebut data panel karena objek dan tahun penelitianmu melebihi 1 (>1). Apabila objek hanya 1 namun tahun penelitian lebih dari 1, maka disebut data time series. Apabila objek melebihi 1 namun tahun penelitian hanya 1 tahun, maka disebut data cross section.

      Kalau penelitianmu banyak objek penelitian, maka tipe datanya adalah data panel dan tabulasi datanya seperti berikut ini (dalam excel yaa).

      A B C(VARIABEL) D(VARIABEL) E DST
      TLKM 2013
      TLKM 2014
      TLKM 2015
      TLKM 2016
      TLKM 2017
      UNVR 2013
      UNVR 2014
      UNVR 2015
      UNVR 2016
      UNVR 2017

      Catatan:
      Baris A untuk Kode saham
      Baris B untuk tahun
      Baris C, D, dan seterusnya untuk variabel kita (x+y)

      Good luck and happy enjoy, bro.

      Hapus
    2. Ketika tabulasi data panel sudah siap diolah, maka kita ambil (copy) angka-angkanya saja dan paste ke dalam SPSS (pojok kiri atas)

      Hapus
  10. Selamat malam, Pak. Mau nanya, kalo misal data panel dimana X1 dan Y (satuan ribuan) sementara X2 X3 (%) apakah harus ditransfom ke log dulu atau langsung ya pak?

    BalasHapus
  11. Selamat malam, Pak. Mau nanya, kalo misal data panel dimana X1 dan Y (satuan ribuan) sementara X2 X3 (%) apakah harus ditransfom ke log dulu atau langsung ya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam, Adik.
      Mau transform ke log untuk keperluan uji normalitas kah?

      Hapus
    2. Untuk semua uji asumsi klasik pak. Apakah tidak perlu di log? Pak, bagaimana cara regresi data panel di spss, mohon bantuannya pak🙏

      Hapus
    3. Baik. Uji asumsi klasik syarat mutlak dan pemenuhannya harus berurutan, dimulai dari uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi (optional).

      Sebelum bahas ke log, ku mau tanya dulu, apakah uji normalitas sudah terpenuhi?

      Hapus
  12. Sudah pak, kata dosbing saya berhubung satuan variabel x dan y berbeda makanya cara dilog dulu, begitu pak katanya. Apakah begitu pak? Yang saya bingung, cara untuk regresi panel di spss pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya pikir ga ada teori untuk me-logkan karena satuan dari variabel x dan y yang berbeda.

      Yang saya tau, semua data mesti diselaraskan dulu dalam bentuk angka sebelum diolah.
      Karena variabel x ada yang persentase maka variabel x tersebut harus dijadikan angka. Misal, variabel x 5% maka datanya harus 0,05 dan data 0,05 digunakan sebagai data siap olah.

      Jangan me-logkan sesuatu kalau belum ada teorinya yaa.

      Hapus
    2. Oh berarti tinggal ganti bagian decimal yang divariabel view aja ya pak?oh begitu pak, baik.
      Lalu bagaimana cara meregresi data panel di spss pak?

      Hapus
    3. Iya pak, di variabe y ribuan (misal: 6383883) x2 (9,86) gitu pak, berarti ngga perlu di log ya?

      Hapus
    4. Cara untuk regresi data panel yang dimaksud Adik, apakah mau menjelaskan rumus regresi data panel pada penelitian Adik?

      Hapus
    5. Jadi begini pak, dalam penelitian saya ada 48 sampel terdiri dari 3 perusahaan dari periode 2014-2017 (lap.keuangan triwulan) ini termasuk data panel kan pak? Nah, cara regresi data panel di spss bagaimana pak? Apa dihitungnya tetep pake regresi berganda? Masalahnya saya dari tadi nyari tutor ngga nemu2.

      Hapus
    6. Disebut data panel jika penelitian kita mencakup banyak perusahaan yang diteliti dan banyak tahun. Berdasarkan ulasan Adik, betul itu termasuk data panel. Dan data panel punya format tersendiri sebelum melakukan pengolahan data.

      Jika variabel X adik lebih dari 1 maka, betul, pakai regresi linier berganda. Jika X hanya 1 maka regresi sederhana

      Hapus
    7. Format pengolahan datanya bagaiania ya pak? Variabel x dalam penelitian saya ada 3pak

      Hapus
    8. Jadi kalo begitu dalam pengolahan data panel: cara yang pertama saya lakukan apa ya pak?

      Hapus
    9. 1. Siapkan tabulasi data yang formatnya sesuai dengan teknik regresi kita. Kebetulan kita sam, yaitu dat panel maka untuk contohnya, silakan lihat komentar saya di atas ya, bernama Ramdoni Doni
      2. Siapkan data dalam bentuk angka.
      3. Uji statistik deskriptif
      4. Uji asumsi klasik
      5. Uji hipotesis
      6. Interpretasi model

      Hapus
    10. Siaaaaap pak!
      Ngga perlu di log log ya pak? Hehe

      Hapus
    11. Dosbimmu menyuruh log untuk perihal uji apa?

      Hapus
    12. Untuk semuanya pak, jadi sebelum pengolahan data transformasikan dulu ke log. Begitu. 😭

      Hapus
    13. Sudah familiar ternyata ya.

      Jadi, tidak ada teori untuk mengharuskan log dulu. Iya, uji normalitas memang paling sulit, makanya banyak yang pakai cara log dulu. Tapi, secara teori belum ada.

      Jadi, balik lagi ke data kita juga. Pastikan data yang kita ambil adalah data yang berkualitas. Data berkualitas akan memberikan hasil yang berkualitas pula.

      Hapus
    14. Nah, kalo misal ngga dilog terus dalam uji normalitas ngga lolos bagaimana pak? Misal ya pak misal, apakah tetep harus dilog dulu dari awal? Oya, kalo misal begitu yang dilog semua variabel atau gimana?

      Hapus
    15. Log adalah cara akhir.

      Cara awalnya bisa pakai Histogram, Normal PP Plot, dan Kolmogorov Smirnov. Jika semuanya gagal juga, boleh dilogkan.

      Referensi sangat bagus, silakan beli buku Ekonometrika karangan Suliyanto. Tokopedia, bukalapak, dan e-commerce lain mungkin ada.

      Hapus
    16. Ohya. Yang dilog adalah variabel yang tidak lolos saja. Jadi, kalau hanya ada 1/3 variabel yang tidak lolos, maka 1 variabel itu saja yang dilogkan.

      Hapus
    17. Maksudnya gimana ya pak?
      Oya pak, saya mau nanya lagi. Dalam penelitian saya berarti harus pake uji statistik deskriptif juga apa gimana? Terimakasih

      Hapus
    18. Maksudnya gimana ya pak?
      Oya pak, saya mau nanya lagi. Dalam penelitian saya berarti harus pake uji statistik deskriptif juga apa gimana? Terimakasih

      Hapus
    19. Statistik deskriptif yaitu menjelaskan data. Jadi, wajib ada uji statistik deskriptif

      Hapus
    20. Pak, kalo skewness dan kurtosis dikatakan tidak normal itu yang bagaimana ya pak? Nah, kalo misal tidak normal, apa ada solusinya?

      Hapus
    21. Pertanyaan di atas masih seputar uji deskriptif nggih pak🙏

      Hapus
    22. Kalau tentang skewness dan kurtosis, juga ada di buku Ekonometrika karangan Suliyanto yaa. Lengkap di sana. Kalau saya ga pakai uji itu, jadi belum tau tentang solusinya

      Hapus
    23. Pak buat tulisa cara buat tabulasi lap keuangan cpntoh perushaaan manufaktur dong pak, saya ngertinya olah data pernyataan 1-5 kalau untuk rupiah ga paham. Mohon pencerahaannya🙏

      Hapus
    24. Hi, mba Siti.
      Terima kasih atas penilaiannya.
      Kalau boleh tau, apakah penelitian mba terdiri dari banyak sampel dan banyak tahun? Jika iya, maka saya sudah membuatkan gambaran tabulasi datanya.

      Salam,
      Doni

      Hapus
  13. Yang saya tau, log itu diperlukan untuk uji normalitas tapi dilakukannya terakhir.

    Lagipula, variabel x dan y sudah pasti berbeda.

    Saya mau tanya, uji normalitas lolos dengan menggunakan tools apa? Apakah histogram, Kolmogorov-Smirnov, atau Normal P-P Plot?

    BalasHapus
  14. Balasan
    1. Baik. Jika uji normalitas lolos maka 50% uji asumsi klasik terpenuhi. Anggap saja uji hetero, multi adik lolos juga. Lanjut uji hipotesis atau uji model kita.
      Anggap, uji hipotesis adik bagus. Lanjut uji regresi data panel dengan menggunakan rumus regresi linier berganda dan ini disebut intepretasi model.

      Jadi, tidak perlu log. Atau jangan-jangan uji F adik tidak lolos?

      Hapus
    2. Uji f lolos pak. Saya kira uji regresi panel berbeda dengan regresi linier berganda pak. Daritadi mikirin "data panel data panel.." terima kasih banyak pak🙏🙏

      Nanya lagi ya pak, misal nih misal jika autokorelasi tidak lolos bagaimana pak?

      Hapus
    3. Sebenarnya, penyebutan yang benar yaitu data panel dengan menggunakan regresi linier berganda.

      Kelebihan data panel yaitu tidak wajib ada uji autokorelasi. Pernah saya baca buku statistik berjudul SPSS 24 warna cover yaitu merah

      Hapus
    4. Pengarang yaitu Singgih Santoso.

      Tersirat sih tapi kalau ditelaah lagi, memang tidak wajib

      Hapus
    5. Baik pak, besok saya coba. Nanti kalo ada gejala dalam uji asumsi klasi, hipotesis, dan regresi. Saya minta ijin balik lagi ke blog ini ya pak🙏

      Hapus
    6. Siap. Tapi, maaf jika respon lama, karena sedang sibuk bekerja 🙏

      Hapus
    7. Iya pak, nggapapa. Terimakasih banyak🙏🙏

      Hapus
    8. Silakan buka link ini ya. Silakan beri info jika tidak valid
      https://drive.google.com/open?id=1r39ZKUsvHugxceSg8Fw6myVqUVtePHwK

      *Pasang aplikasi Winrar terlebih dahulu

      Hapus
  15. Selamat sore pak. Untuk pengolahan data di spss, untuk data panel, data yg harus dimasukan rata-rata per perusahaan setiap tahunnya atau rata-rata semua perusahaan setiap tahunnya yah pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sore ibu. Mesti inget dulu bu kalau data panel adalah gabungan data cross section dan data time series. Dengan pengertian lain, data panel adalah data yang mencakup banyak tahun penelitian dan banyak sampel perusahaan bu. Jadi, data yang dimasukkan ke spss untuk diolah adalah data semua perusahaan dan data semua tahun penelitian.

      Sepertinya tabulasi ibu sedikit keliru deh bu.

      Contoh tabulasi dalam excelnya gini ya bu.

      A B C(VARIABEL) D(VARIABEL) E DST
      TLKM 2013
      TLKM 2014
      TLKM 2015
      TLKM 2016
      TLKM 2017
      UNVR 2013
      UNVR 2014
      UNVR 2015
      UNVR 2016
      UNVR 2017

      Semoga terbantu ya bu

      Hapus
    2. Baik pak. Terima kasih atas jawabannya.

      Hapus
    3. Mohon maaf pak tidak ada contoh buat pengolahan data di spss pake data panel ?

      Hapus
    4. Hi, bu Nurul.
      Contoh buat pengolahan data yang dimaksud yaitu proses dari statistik deskriptif sampai uji model atau gimana bu?

      Hapus
  16. Iyah pak. Apakah sama caranya seperti yang ditulis di artikel ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sama bu. Namun cara di atas hanya sebagian aja bu.
      Prosesnya yaitu deskriptif statistik dulu, lanjut uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan koefisien determinasi ya bu.

      Hapus
  17. Jadi tidak ada yah pak artikel yang lebih menjelaskan data panel menggunakan spss ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai saat ini belum ada artikel itu. Kalau sumber buku yang saya pakai, buku Ekonometrika karangan Suliyanto. Atau kalau mau sharing, bisa hubungi saya di donimuhamadramdoni@gmail.com ya

      Hapus
  18. Maaf pak, untuk copy ke spss nya gimana yah pak dari excelnya kalau sudah dibuat sesuai tabulasi nya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk copy, masih sama seperti artikel di atas ya bu. Buat nama variabel dulu di tab Variable View. Jika sudah, copy dan pastekan di tab Data View ya bu

      Hapus
    2. Maaf pak, saya mau nanya
      Saya sudah menabulasi data sesuai dengan langkah langkah pak, waktu dicopy ke spss angka saya yg harusnya 0.02 menjadi 0.00 pak, dan itu semua angka ada komanya, padahal divariabel view sudah saya ganti desimalnya jadi 2 gitu pak, xnya saya 7 pak, data sekunder 3 tahun, dan ada variabel dummynya, mohon pencerahannya pak hehe sebelumnya terima kasihh

      Hapus
    3. Hi,
      Coba diubah simbol koma di excelnya, barangkali itu masalahnya. Karena saya pernah alami kasus yang di dalam excelnya saya gunakan koma (,) namun tidak terbaca. Kemudian saya gunakan koma (.), terbaca dalam spss.

      Kalau mas/mba sebelumnya pakai (.) sebagai simbol koma, coba diganti pakai simbol satunya lagi yaa.

      Semoga bermanfaat mas/mba

      Hapus
    4. Terimakasih pak, saya sudah bisa dan sudah melalukan uji asumsi klasik pak, datanya lolos pak, tapi waktu uji f, data saya yg lolos cuma 2 variabel, data saya data panel pak, 3 tahun, 41 perusahaan, dan variabel saya 7, apakah saya harus menghapus variabel yg ada agar bisa diolah atau menambah varibel atau data saya dikurangi, atau ada data yg perlu saya logkan? Sebelumnya terima kasih pak sangat memantu 🙏

      Hapus
    5. Hi, Pak/Bu.
      Itu satu hasil bagus, karena hasil penelitian tidak sah kalau uji asumsi tidak terpenuhi. Namun, penting juga agar uji F lolos karena mencerminkan judul penelitian kita.

      Kalau variabel dihapus atau ditambah maka ada potensi judul harus berubah. Kalau dilogkan, itu masih subjektif karena setau saya belum ada teori yang membolehkan kita melakukan log. Nah, solusi saya, coba uji normalitasnya pakai histogram pak, dan didukung normal p-p plot. Jadi, pakai 2 uji untuk uji normalitas. Dari sana, akan terlihat nomor objek berapa saja yang keluar dari jalurnya sehingga tidak membentuk lonceng. Nah, jika ada, maka itu disebut data outlier. Data outlier adalah penyebab uji normalitas kita tidak berbentuk lonceng sehingga tidak terpenuhi. Setelah data outlier ditemukan, maka hapus nomor objek tersebut pada Data View. Lakukan uji normalitas kembali pakai histogram dan didukung normal p-p plot lagi pak, sampai histogram berbentuk lonceng (sisi kiri dan kanan stabil atau sama). Jika uji normalitas lolos, maka coba langsung uji F. Jika uji F atau model penelitian kita lolos, maka itu hasil yang sangat bagus.

      Semoga bermanfaat ya Pak/Bu.

      Hapus
    6. Namun, uji normalitas pada Metodologi Penelitian harus diganti menjadi pakai histogram dan normal p-p plot ya pak, apabila hasilnya sangat bagus.

      Suwun

      Hapus
  19. Tutorial Lengkap Pool Data Panel Dengan EVIEWS
    Merupakan Tutorial Regresi Data Panel Model Pool
    Dengan Menggunakan EVIEWS Sehingga Disebut Dengan
    Tutorial Lengkap Pool Data Panel Dengan EVIEWS
    Klik Link Dibawah Ini Untuk Mendapatkan Tutorialnya
    https://s.id/Panel

    BalasHapus
  20. Selamat malam pak. Izin tanya, variabel y saya kan ROA dlm persentase. Trus pada saat saya copy dari exel ke spss, kenapa nilai nya menjadi 0 semua? 😭
    Saya tidak paham menggunakan spss 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, Dek Annisa
      Datanya diubah menjadi desimal dulu kemudian pindahkan lagi ke spss.
      Semoga bisa ya

      Salam,
      Doni

      Hapus
  21. Selamat sore pak. Saya mau tanya kalau uji normalitas tidak lolos kemudian saya transformasi kan data menggunakan akar SQRT ternyata hasilnya lolos. Tapi mengubah jumlah N yang harusnya 40 menjadi 30. Apakah itu wajar pak? Terima kasih.

    BalasHapus
  22. Min mau tanya min kalau data X nya rupiah dan Y nya persen gimana cara olah datanya ya min

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diubah dalam bentuk desimal dulu kemudian olah data. Setelah hasilnya keluar, interpretasikan data berdasarkan bentuk data awal yaitu Rupiah dan Persentase.

      Have fun, ya.

      Salam,

      Hapus
  23. Sah tidak jika data triwulan yang di pakai hanya kuartal IV saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika jumlah observasi datanya >=30 maka sah-sah saja. Namun jika menggunakan data kuartal IV tapi judul penelitian menggunakan tahunan maka tidak sah, karena tidak akan bisa mempresentasikan 1 tahun tersebut

      Hapus
    2. Jumlah rasio keuangan di tiap tahunnya itu bisa di cari dengan cara rasio kuartal I +.... + kuartal IV kemudian di bagi 4 tidak pak?

      Hapus
    3. Setau saya rasio keuangan tidak bisa dijadikan dasar untuk mencari rata-ratanya yang kemudian nilai dari rata-rata tersebut dijadikan data observasi

      #CMIIW

      Hapus
  24. Selamat pagi pak. Mau tanya, dalam perhitungan SPSS apakah boleh variabel x dalam satuan dollar dan variabel y dalam satuan rupiah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo,
      Sebaiknya semua variabel diubah menjadi desimal saja dalam rangka pengolahan data menggunakan spss, karena setau saya spss masih lemah dalam hal satuan data. #CMIIW

      Nanti hasilnya bisa dijelaskan dalam subbab interpretasi data menggunakan satuan dollar & rupiah

      Hapus
    2. Selamat malam pak, terkait pernyataan bapak yg ini. Karena variabel saya ada rupiah dan persen jadi harus bagaimana ya pak? Apakah harus di desimalkan dulu menggunakan ln?

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. Hi, selamat malam Gulliver.
      Iya, sebaiknya diubah menjadi desimal dulu untuk keperluan pengolahan data. Setau saya, kalau data masih dalam bentuk mentah seperti rupiah dan persen, hasil pengolahannya menjadi kurang valid.
      Terkait ln, saya belum menemukan teorinya. Tapi, kalau dosen pembimbing agan menyarankan seperti itu sebaiknya ikuti saja. Pastikan cari sumber lagi ya gan untuk memperkuat narasi nantinya 🙂

      Semoga sukses gan!

      Hapus
  25. Selamat pagi pak saya mau tanya. Penelitian saya menggunakan 3 variabel X, dan terdapat 18 sampel perusahaan dg data yg digunakan dr lap keu triwulan I,II,III 2019 dan 2020. Apakah ini termasuk data panel pak? Dan apakah datanya sudah cukup untuk dilakukan regresi linear berganda? Terima kasih

    BalasHapus

 

Popular Content

Salah dalam pengaturan waktu adalah salah dalam berperilaku. -Rilla Gantino
Lebih baik tinggi Emosional Quotient daripada tinggi Intellegent Quotient. -Peneliti

My Galery

1468583443947 20160727093050 (2) IMG_20160110_191716 1468583441941 Doni IMG_20160110_185117 IMG_20160110_191655 IMG-20160207-WA0027 instantdeploy - Copy DSC_0608

Why is very Important EQ than IQ?

Dalam dunia kerja, perilaku pekerja menentukan nilai perusahaan. EQ besar cenderung mempunyai sikap kerja sama yang tinggi. Selaras dengan penelitian yang menyatakan bahwa Emosional Quotient lebih penting daripada Intellegent Quotient. -Peneliti
Copyright © Doc. Important | Designed by Templateism.com