Web diperkenalkan oleh Timothy John Berners-Lee (Tim Berners-Lee) pada tahun 1991. Teknologi web merupakan sebuah sistem dokumen yang saling terkait (disebut hyperlink) untuk diakses melalui internet.
Tiga dasar teknologi yang dikembangkan oleh Tim Berners-Lee untuk web adalah:
- HTTP (HyperText Transfer Protocol): protokol yang menjadi pondasi bagi pertukaran informasi di layanan web.
- URL (Uniform Resource Locator): pengidentifikasian sebuah sumber informasi di web melalui sederet karakter tertentu. Saat ini lazim dikenal dengan sebutan "alamat web".
- HTML (HyperText Markup Language): sebuah bahasa untuk mempublikasikan informasi di web.
Seperti layanan teknologi lainnya, web menggunakan model jaringan client-server. Sekumpulan dokumen yang ditempatkan di server dapat diakases di komputer client menggunakan program yang disebut web browser. Agar dokumen saling dihubungkan dan diakses melalui web browser, maka digunakan HTML.
HTML sendiri dikembangkan dari bahasa SGML (Standard Generalized Markup Language), yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan. Selanjutnya, HTML telah disempurnakan di setiap versi barunya.
Pengembangan HTML awalnya berada di bawah badan internet yang bernama IETF (Internet Engineering Task Force). Adapun pengembangan versi-versi berikutnya berada d bawah badan W3C (World Wide Web Consortium). Berikut beberapa rilis versi populer HTML:
- HTML 2.0 (November 1995): memiliki kemampuan tambahan dibanding versi awal, diantaranya upload file via form, penggunaan tabel, image-map, dan internasionalisasi.
- HTML 3.2 (Januari 1997): formula matematika ditiadakan. Formula matematika distandarkan secara terpisah sebagai MathML. Namun kini, MathML menjadi bagian dari HTML 5.0.
- HTML 4.0 (Desember 1997): memiliki 3 variasi, yaitu Strict, Transitional, dan Frameset. HTML 4.0 Strict tidak mengizinkan pemakaian elemen HTML yang telah ditiadakan, HTML 4.0 Transitional masih memperbolehkan, HTML 4.0 Frameset hanya memperbolehkan penggunaan elemen terkait frame.
- HTML 4.01 (Desember 1999): memiliki 3 variasi seperti versi HTML sebelumnya, yaitu HTML 4.01 Strict, HTML 4.01 Transitional, dan HTML 4.01 Frameset.
- ISO HTML (Mei 2000): didasarkan pada HTML 4.01 Strict, menjadi standar internasional. Pada saat yang sama, W3C juga mengembangkan XHTML (Extensible HyperText Markup Language) versi 1.1 dan 1.2, yang digunakan untuk membangun halaman web berbasis bahasa XML. Pengembangan XHTML 2.0 sendiri akhirnya dihentikan setelah adanya HTML 5.0.
- HTML 5.0 (Oktober 2014): menerapkan beragam perubahan yang signifikan. HTML 5.0 (lazim ditulis HTML5) mengakomodasi berbagai standar seperti HTML 4.01 dan XHTML 1.
Pada versi HTML5, sejumlah fitur baru dihadirkan dan perubahan-perubahan tertentu dilakukan, antara lain:
- Diperkenalkannya elemen-elemen semantic, yaitu elemen yang penamanaannya disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya.
- Diperkenalkannya fitur untuk menggambar.
- Diperkenalkannya elemen-elemen multimedia baru.
- Elemen form memiliki sejumlah tag baru, atribut baru, dan tipe-tipe atribut baru.
- Penyederhanaan penulisan kode (sintaks), antara lain definisi tipe dokumen (Doctype) dipersingkat, atribut type pada elemen script dan link boleh dibuang, serta penulisan atribut boleh menggunakan tanda kutip maupun tidak.
- Sejumlah tag pada HTML versi lama sudah tidak digunakan lagi.
Mengingat HTML5 menerapkan sejumlah perubahan, konsekuensinya diperlukan web browser yang up to date untuk mengakses halaman web berbasis HTML5. Versi browser minimal yang bisa digunakan adalah Google Chrome 10.0, Internet Explore 8.0 (lebih disarankan versi 9.0), dan Mozilla Firefox 4.0.
Sumber pustaka: Buku Modern Web Design karangan Zaenal A Rozi dan SmitDev Community
0 komentar:
Posting Komentar